(Gbr. Google) Hari Senin 25 Maret 2012, Saya diminta mengantar Anak ke Sekolah SMAN 5 Balikpapan, kebetulan Saya cuti selama 4 hari sehingga waktu dioptimalkan untuk urusan keluarga. Perjalanan dari rumah ke Sekolah ditempuh hanya 15-20 menit saja. Biasanya selama dalam perjalanan dipastikan banyak antrian Mobil untuk mengisi BBM. Kondisi ini merupakan hal yang menjadi biasa ditemukan di kota Balikpapan.
Kota Balikpapan yang konon masih dianggap sebagai kota minyak, ternyata tidak sepenuhnya dicerminkan dalam keadaan sehari-hari. Macet pada siang dengan banyaknya jumlah antrian BBM Mobil, motor. Sedangkan pada malam hari Truk besar dan kecil juga antri. Sehingga bisa disimpulkan walaupun dikenal sebagai kota Minyak, Balikpapan tetap saja terjadi Macet.
Saat Saya mengantar Anak ke sekolah, ternyata antrian yang selama ini Saya selalu lihat, pada hari itu ternyata SPBU yang dilewati menuju sekolah kok sepi. Langsung Saja Saya setelah mengantar Anak ke Sekolah mengisi Bensin. Tumben pikir Saya karena tidak ada antrian. Saya memarkir Mobil dan bica mengisi full. Yang menarik Saat itu adalah ada pengumuman bahwa Petromax “HABIS”. Wah nggak biasa-biasanya bahan bakar yang harga lebih dua kali lipat dari harga Bensi bisa habis. Biasanya yang di Umumkan adalan Stok Bensin dan atau Solar Habis. Momen ini tentunya jadi menarik.dan luar dari biasa.
Setelah selesai mengisi BBM Bensin Saya langsung pulang dan tentu pengalaman BBM Petromax Habis tadi menjadikan kesan tersendiri bagi Saya. Ternyata tidak semua masyarakat yang tidak mau mengisi BBM dengan Petromax. Pilihan mengisi Petromax mungkin dilakukan untuk menghindari antrian pengisian BBM Bensin atau Solar. Perlu diketahui ada hal-hal yang menarik dalam antrian BBM Bensin tersebut antara lain ternyata walaupun masyarakat mau berlama-lama antri pada saat mengisi banyak hanya mengisi beberapa liter saja. Ini berarti mereka seharusnya tidak harus buru-buru mengisi BBM Bensin. Perasaha takut tidak kebagian BBM tentu sangat kental terjadi sehingga menimbulkan kerugian banyak pihak. Artinya apabila masyarakat dapat menahan diri tentukan antrian tidak akan terjadi. Namun demikian tentunya Pemerintah/Pertamina harus menjamin ketersediaan BBM di Masyarakat. Apabila jaminan tersebut ada dan ditambah dengan Regulasi yang jelas tentunya semua antrian tidak terjadi.
Regulasi yang dimaksud antara disiplin dibatasi maksimun pengisian BBM Bensin dan Solar per Mobil untuk menghindari terjadi spekulasi. Peringata keras bagi penyelenggara SPBU bila melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan semangat repormasi. Terkhir tentunnya tindak tegas segala spekulan, penyelundupan BBM yang sangat nerugikan masyarakat Indonesia. Ayo jadikan Indonesia Jaya dan Mari membangun Moral Bangsa.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !